Selasa, 09 Desember 2014

cave of the crystal (Gua Kristal)





1.      Definisi Gua kristal raksasa mexsiko
2.      Pengertian kristal
3.      Pengertian goa
4.      Proses terbentuknya kristal
5.      Faktor terbentuknya goa kristal

Jawaban :


  1. Jika gua-gua pada umumnya terkenal dengan stalagmit dan stalagtitnya, tidak begitu yang terjadi pada gua yang satu ini. Di belahan bumi Meksiko, tepatnya di bawah gurun Chihuahua – Naica Mine terdapat sebuah gua yang penuh dengan kristal-kristal raksasa. Dalam bahasa Meksiko, gua ini dikenal dengan nama Cueva de los Cristales atau The Sistine Chapel Of Crystal. Naica Mine sendiri terkenal sebagai kawasan penambangan timah, emas, perak, hingga seng.
Dikutip dari situs resminya The Giant Crystal Project Site, kristal-kristal tersebut konon terbentuk dari aktivitas vulkanik yang berlangsung sejak puluhan juta tahun lalu dan membentuk gunung Naica, serta mengisinya dengan gip panas.Ketika magma mendingin, gunung dan suhu pun menurun drastis, lantas gip-gip tersebut pun  mulai membeku. Perlahan tapi pasti, gip-gip itu bercampur dengan air dan sulfat juga molekul kalsium yang kemudian terkubur di dalam gua selama jutaan tahun.
Pertama kali Gua Kristal ini ditemukan pada tahun 1910 dikedalaman 120 meter dengan panjang kristal masing-masing 2 meter. Yang kemudian diberi nama Cave Of The Swords. Namun penemuan kedua menjadi lebih spektakuler  dengan penggalian hingga  kedalaman 304, 8 meter, yang kemudian diberi nama Cave Of The Crystal. Gua Kristal ini berisikan kristal-kristal terbesar didunia, berupa balok-balok bening dari gip sepanjang 36 kaki atau 12 meter.
Tak hanya dijadikan objek penelitian para geologi ataupun mineralogi, singgasana kristal-kristal ini pun memiliki akses yang diperuntukan pada para wisatawan. Jangan terkecoh dengan rupa si kristal yang nampak kilau dan bening seperti balok es, dalam segi suhu udara gua ini memiliki suhu yang sangat panas hingga mencapai 60 derajat celsius. Bagi wisatawan yang ingin menjelaj gua ini harus menggunakan pakaian khusus seperti jaket pelindung, helm pelindung, head lamp, hingga ransel-ransel yang berisi es untuk mengantisipasi suhu panas selama didalam gua. (FIT/The Giant Crystal Project Site)
2.      Kristal atau hablur adalah suatu padatan yang atom, molekul, atau ion penyusunnya terkemas secara teratur dan polanya berulang melebar secara tiga dimensi. Secara umum, zat cair membentuk kristal ketika mengalami proses pemadatan. Pada kondisi ideal, hasilnya bisa berupa kristal tunggal, yang semua atom-atom dalam padatannya "terpasang" pada kisi atau struktur kristal yang sama, tapi, secara umum, kebanyakan kristal terbentuk secara simultan sehingga menghasilkan padatan polikristalin. Misalnya, kebanyakan logam yang kita temui sehari-hari merupakan polikristal.
Struktur kristal mana yang akan terbentuk dari suatu cairan tergantung pada kimia cairannya sendiri, kondisi ketika terjadi pemadatan, dan tekanan ambien. Proses terbentuknya struktur kristalin dikenal sebagai kristalisasi.
Kristal bismut.
Meski proses pendinginan sering menghasilkan bahan kristalin, dalam keadaan tertentu cairannya bisa membeku dalam bentuk non-kristalin. Dalam banyak kasus, ini terjadi karena pendinginan yang terlalu cepat sehingga atom-atomnya tidak dapat mencapai lokasi kisinya. Suatu bahan non-kristalin biasa disebut bahan amorf atau seperti gelas. Walaupun terkadang bahan seperti ini juga disebut sebagai padatan amorf, meskipun ada perbedaan jelas antara padatan dan gelas. Proses pembentukan gelas tidak melepaskan kalor lebur jenis (Bahasa Inggris: latent heat of fusion). Karena alasan ini banyak ilmuwan yang menganggap bahan gelas sebagai cairan, bukan padatan. Topik ini kontroversial, silakan lihat gelas untuk pembahasan lebih lanjut.
Kristal insulin.
Struktur kristal terjadi pada semua kelas material, dengan semua jenis ikatan kimia. Hampir semua ikatan logam ada pada keadaan polikristalin; logam amorf atau kristal tunggal harus diproduksi secara sintetis, dengan kesulitan besar. Kristal ikatan ion dapat terbentuk saat pemadatan garam, baik dari lelehan cairan maupun kondensasi larutan. Kristal ikatan kovalen juga sangat umum. Contohnya adalah intan, silika dan grafit. Material polimer umumnya akan membentuk bagian-bagian kristalin, namun panjang molekul-molekulnya biasanya mencegah pengkristalan menyeluruh. Gaya Van der Waals lemah juga dapat berperan dalam struktur kristal. Contohnya, jenis ikatan inilah yang menyatukan lapisan-lapisan berpola heksagonal pada grafit.
Kebanyakan material kristalin memiliki berbagai jenis cacat kristalografis. Jenis dan struktur cacat-cacat tersebut dapat berefek besar pada sifat-sifat material tersebut.
Galium, logam yang dengan mudah membentuk kristal tunggal berukuran besar
Meskipun istilah "kristal" memiliki makna yang sudah ditentukan dalam ilmu material dan fisika zat padat, dalam kehidupan sehari-hari "kristal" merujuk pada benda padat yang menunjukkan bentuk geometri tertentu, dan kerap kali sedap di mata. Berbagai bentuk kristal tersebut dapat ditemukan di alam. Bentuk-bentuk kristal ini bergantung pada jenis ikatan molekuler antara atom-atom untuk menentukan strukturnya, dan juga keadaan terciptanya kristal tersebut. Bunga salju, intan, dan garam dapur adalah contoh-contoh kristal.
Beberapa material kristalin mungkin menunjukkan sifat-sifat elektrik khas, seperti efek feroelektrik atau efek piezoelektrik.
Kelakuan cahaya dalam kristal dijelaskan dalam optika kristal. Dalam struktur dielektrik periodik serangkaian sifat-sifat optis unik dapat ditemukan seperti yang dijelaskan dalam kristal fotonik.
Kristalografi adalah studi ilmiah kristal dan pembentukannya.
Kristal tunggal juga disebut sebagai monokristalin, yaitu suatu padatan kristal yang mempunyai kisi kristal yang susunannya teratur secara kontinyu dan kisi-kisi kristal yang membentuk bingkai tersebut tidak rusak atau tetap struktur-nya (Liu Z. and Stavrinadis, A, 2008). Menurut Milligan (1979), kristal tunggal adalah suatu padatan yang atom-atom dalam molekul-molekulnya diatur dalam keterulangan dimana sebagian padatan kristal tersusun dari jutaan kristal tunggal yang disebut grain.
Dalam proses pembentukan struktur kristal tersebut, dalam ilmu kristalografi dijelaskan dengan dua jalan yaitu hcp (hexagonal close-packed) dimana kristal terbentuk dengan urutan atom ABABAB dan seterusnya serta urutan pembentukan kristal lainnya adalah ccp (cubic close-packed) dimana urutan atom pembentuknya adalah ABCABC dan seterusnya (Hammond, 2009).
Dalam identifikasi kristal tunggal tidak akan lepas dengan kisi Bravais karena dengan mengetahui system kristal atau kisi Bravais dapat diidentifikasi jenis dari kristal tunggal tersebut. Kisi Bravais merupakan system kristal atau bentuk dasar dari kisi kristal. Terdapat empat belas kisi Bravais dan untuk sistem kristalnya terdapat tujuh yang ditampilkan pada tabel 1. Keempatbelas kisi tersebut memiliki perbedaan dalam bentuk dan ukuran unit sel. Perbedaan tersebut dilambangkan dengan huruf a, b, c dan sudut diantara huruf tersebut dilambangkan dengan α, β, γ, dimana α adalah sudut diantara b dan c, β adalah sudut diantara a dan c, dan γ adalah sudut diantara a dan b (Hammond, 2009).




Tabel 1. Sistem Kristal
No
Sistem Kristal
Sudut dan Panjang Sumbu
1
Kubik
a = b = c; α = β = γ = 900
2
Tetragonal
a = b ≠ c; α = β = γ = 900
3
Orthorombik
a ≠ b ≠c; α = β = γ = 900
4
Trigonal
a = b = c; α = β = γ ≠ 900
5
Hexagonal
a = b ≠c; α = β = 900; γ = 1200
6
Monoklinik
a ≠ b ≠c; α = γ = 90≠ β ≥ 1200
7
Triklinik
a ≠ b ≠c; α ≠ β ≠ γ = 900
Kristal dapat terbentuk dari proses pengendapan. Endapan adalah zat yang memisahkan diri sebagai suatu fase padat keluar dari larutan dan terbentuklah kristal. Ukuran kristal yang terbentuk selama pengendapan tergantung pada dua faktor penting, yaitu laju pembentukan inti dan laju pertumbuhan kristal. Laju pembentukan inti dapat dinyatakan dengan jumlah inti yang terbentuk dalam satuan waktu. Jika laju pembentukan inti tinggi, banyak sekali kristal yang akan terbentuk tetapi dengan ukuran yang kecil. Sedangkan jika laju pertumbuhan kristal tinggi, maka akan didapatkan kristal dengan ukuran yang tinggi (Vogel, 1979).

Suatu kristal dapat digolongkan berdasarkan susunan partikelnya dan dapat pula berdasarkan jenis partikel penyusunnya atau interaksi yang menggabungkan partikel tersebut.
Jenis-jenis kristal
Li
NaCl
Ar
C (intan)
Ca
LiF
Xe
Si
Al
AgCl
Cl
SiO2
Fe
Zn
CO2

Kristal logam
Kristal dengan kisi yang terdiri atas atom logam yang terikat melalui ikatan logam. Atom logam merupakan atom yang memiliki energi ionisasi kecil sehingga elektron valensinya mudah lepas dan menyebabkan atom membentuk kation. Bila dua atom logam saling mendekat, maka akan terjadi tumpah tindih antara orbital-orbitalnya sehingga membentuk suatu orbital molekul. Semakin banyak atom logam yang saling berinteraksi, maka akan semakin banyak terjadi tumpang tindih orbital sehingga membentuk suatu orbital molekul baru. Terjadinya tumpang tindih orbital yang berulang-ulang menyebabkan elektron-elektron pada kulit terluar setiap atom dipengaruhi oleh atom lain sehingga dapat bergerak bebas di dalam kisi.
Salah satu sifat kristal logam adalah dapat ditempa. Sifat ini diperoleh dari ikatan logam yang membentuknya. Dalam ikatan logam, terjadi interaksi antara atom/ion dengan elektron bebas di sekitarnya sehingga dapat membuat logam mempertahankan strukturnya bila diberikan suatu gaya yang kuat.
Kristal ionik
Kristal ionik terbentuk karena adanya gaya tarik antara ion bermuatan positif dan negatif. Umumnya, kristal ionik memiliki titik leleh tinggi dan hantaran listrik yang rendah. Contoh dari kristal ionik adalah NaCl. Kristal ionik tidak memiliki arah khusus seperti kristal kovalen sehingga pada kristal NaCl misalnya, ion natrium akan berinteraksi dengan semua ion klorida dengan intensitas interaksi yang beragam dan ion klorida akan berinteraksi dengan seluruh ion natriumnya.
Kristal kovalen
Atomatom penyusun kristal kovalen secara berulang terikat melalui suatu ikatan kovalen membentuk suatu kristal dengan struktur yang mirip dengan polimer atau molekul raksasa. Contoh kristal kovalen adalah intan dan silikon dioksida (SiO2) atau kuarsa. Intan memiliki sifat kekerasan yang berasal dari terbentuknya ikatan kovalen orbital atom karbon hibrida sp3.
Kristal molekular
Pada umumnya, kristal terbentuk dari sutau jenis ikatan kimia antara atom atau ion. Namun, pada kasus kristal molekular, kristal terbentuk tanpa bantuan ikatan, tetapi melalui interaksi lemah antara molekulnya. Salah satu contoh dari kristal molekular adalah kristal iodin.
3.      Sebuah gua adalah sebuah lubang alami di tanah yang cukup besar dan dalam. Beberapa ilmuwan menjelaskan bahwa dia harus cukup besar sehingga beberapa bagian di dalamnya tidak menerima cahaya matahari; namun dalam penggunaan umumnya pengertiannya cukup luas, termasuk perlindungan batu, gua laut. Kata "gua" berasal dari bahasa Sanskerta guha.
4.      Kristal gua terbentuk karena ada dapur magma bawah tanah di bawah gua. Magma yang memanaskan air tanah dan menjadi jenuh dengan mineral, termasuk sejumlah besar gips. Ruang rongga gua itu diisi dengan air panas mineral yang kaya dan tetap penuh selama sekitar 500.000 tahun. Selama waktu ini, suhu air tetap sangat stabil di atas 50 ° C. Hal ini memungkinkan kristal mikroskopis untuk terbentuk dan tumbuh. Mereka terus tumbuh sampai ukuran besar.
5.                              Persoalannya, bagaimanakah batuan kristal gergasi itu wujud? Dan, apakah faktor yang      menyebabkan batuan itu mempunyai saiz yang luar biasa?
Jelas Dr. Garcia Ruiz, berdasarkan lapangan kajian yang dijalankan mendapati, batuan kristal gergasi ini terbentuk hasil daripada aktiviti gunung berapi. Mengikut rekod daripada penyelidikan geologi, kawasan pergunungan Naica merupakan kawasan gunung berapi yang aktif kira-kira 26 juta tahun lalu.
Kesan daripada aktiviti gunung berapi yang aktif pada waktu itu telah mengakibatkan terbentuknya batuan jenis ini. Selain pembentukan batu kristal, kawasan ini turut ditemui beberapa jenis logam seperti perak, zink dan plumbum. 
Hasil analisa lanjut yang dilakukan mendapati, saiz batu kristal tersebut turut membentuk pada kadar saiz yang luar biasa. Pembentukan itu didapati berlaku akibat proses tindak balas kimia di dalam tanah. Jelas Ruiz, terdapat dua faktor mengapa saiz batu ini kelihatan gergasi. Pertama, tindak balas kimia antara batu kristal dengan air yang mengandungi mineral di dalam tanah. Kedua, adalah disebabkan faktor suhu yang mencecah 136 darjah Fahrenheit. Pada suhu ini, mineral yang terkandung di dalam air akan terhidrat dan larut dalam gypsum (kalsium sulfat berwarna putih), lalu membentuk kristal.








·         http://www.sayangi.com/gayahidup1/travel/read/4151/wah-ada-goa-kristal-di-meksiko

Tidak ada komentar:

Posting Komentar